Laman

Rabu, 13 Januari 2016

DEMOKRASI YANG TERJADI DI KAMPUS

Demokrasi merupakan suatu retorika sampai saat ini masih menjadi sistem oleh Bangsa Indonesia. Bahkan saat ini proses demokrasi di bangsa ini terus berkembang dengan pesat. Mulai dari Pemilihan Kepala Desa hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) pun telah menggunakan domokrasi yang dilaksanakan secara langsung. Bagaimanapun juga, pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyatnya merupakan pemimpin yang mendapatkan utusan dan dukungan dari rakyat.

Kalau kita melihat dengan jelas, selama ini kampus Perguruan Tinggi di mata masyarakat menganggap sebagai organisasi yang sudah mengangkat nilai-nilai demokratis secara benar. Tampak dari berbagai macam aksi, unjuk rasa mahasiswa yang se mata–mata telah menyuarakan amanat rakyat. Jika kita melihat dari teriakan mahasiswa ditataran masyarakat dan tataran pemerintah memang terlihat betapa demokratisnya dunia perguruan tinggi tersebut.
Historis Indonesia, bahwa area perguruan tinggi sangat erat kaitanya dengan kemerdekaan negara dari kaum otoriter. Sehingga tidak salah jika perguruan tinggi layak disebut sebagai “Harimau Demokrasi”.

Mahasiswa merupakan golongan masyarakat yang mendapatkan pendidikan tertinggi, punya pandangan luas untuk bergerak diseluruh aspek kehidupan dan merupakan generasi yang bersinggungan langsung dengan kehidupan akademis dan bidang-bidang lainnya. Oleh sebab itu adanya sistem demokrasi di kampus, kalangan mahasiswa dapat menjadi proses pembelajaran politik walaupun pada akhirnya dalam tataran politik praktis, tidak diperbolehkan masuk di Perguruan Tinggi.

Perguruan Tinggi sebagai  tempat institusi independen adalah tempat bagi pendidikan para kaum intelektual. Sesuai dengan isi tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian. Tidak kemungkinan juga kampus sebagai sebuah ujung tombak  negara dan kiranya bisa juga di jadikan sebagai  konseptor negara. Sebuah negara di ibaratkan dengan jabatan tertinggi rektor sebagai presidennya, serta dosen, mahasiswa dan karyawan sebagai warga negaranya.
Ironisnya, mahasiswa sebagai rakyat di  kampus Perguruan Tinggi kerap tidak diperhatikan hak suaranya dan cukup hanya bisa diam dalam hal pemilihan rektor Perguruan Tinggi, namun informasi pemilihan rektor diketahui oleh mahasiswa.

Mahasiswa menjadi rakyat di kampus, mahasiswa berhak untuk memilih rektor sesuai dengan aspirasi mahasiswa. Toh akhirnya setiap kebijakan dan keputusan yang dikeluarkan rektor juga akan berdampak pada mahasiswa.
Pemilihan langsung rektor bisa disebutkan salah satu demokrasi di kampus. Namun perlu di pikirkan adanya sistem pemilihan yang sehat dan benar-benar mampu menjadi tempat pelaksanaan demokrasi yang baik dan benar-benar demokratis serta tidak menggunakan praktik-praktik yang buruk.

Menjadi pembelajaran berharga buat kita generasi penerus bangsa saat ini. Mahasiswa merupakan promotor perubahan dan berani mengambil resiko sampai di DO dari Perguruan Tinggi. Karena ketika mahasiswa melawan kebijakan kampus sudah jelas rektorat menganggap mahasiswa membangkang dan rektor menyuruh mahasiswa tersebut di keluarkan dari kampus. Ini fenomena saat ini terjadi di republika bangsa kita.

Dengan demikian sesungguhnya, demokrasi adalah cara untuk membangun perguruan tinggi menjadi wadah pengawasan demi menjadikan kampus akademisi profesional di hadapan masyarakat dan di hadapan dunia.

Mahasiswa dengan ideologinya akademisi, sudah seharusnya diberikan kesempatan sebagai pengawasan kebijakan rektorat kampus. Sehingga mahasiswa dapat membantu program kemajuan kampus menjadi tempat gudang ilmu.(ranto_sijarak[at]yahoo.com)


http://www.lintasgayo.com/32772/demokrasi-kampus.html

Jumat, 08 Januari 2016

TEKNIK INDUSTRI ISTN JAKARTA

Jurusan Teknik Industri S1 yang berada dibawah Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasional berdiri dan mulai operasional pada tahun 2003 dengan SK DIKTI No. 3546/D/T/2003. Faktor utama yang mendorong berdirinya jurusan ini adalah terbukanya peluang pasar/kerja yang besar bagi lulusan/sarjana Teknik Industri. Mengingat semakin pesatnya perkembangan dunia industri saat ini dan semakin cepatnya perkembangan pembangunan yang membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan penguasaan di semua sistem jaringan kerja dalam industri dalam rangka optimalisasi kinerja ( performance ). Selain itu juga untuk menghadapi pelaksanaan otonomi daerah dan era pasar bebas, dimana setiap perusahaan ditantang untuk dapat mengoptimalkan kinerjanya sehingga akan didapatkan efisiensi yang tinggi.

Saat ini Jurusan Teknik Industri memiliki 7 orang staf akademik penuh waktu yang terdiri dari 6 orang mempunyai kualifikasi S-2 dan 1 orang S-3. Pada tahun akademik 2004/2005 jumlah mahasiswa aktif sebanyak 20 orang dan staf akademik paruh waktu 25 orang dengan kualifikasi 5 orang berpendidikan S-1, 18 orang berpendidikan S-2 dan 2 orang berpendidikan S-3. Hingga saat ini belum memiliki lulusan yang dihasilkan oleh Jurusan Teknik Industri FTI-ISTN.


Visi

Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi bidang Teknik Industri yang handal dan berdaya saing tinggi ”.

Misi

Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia dalam bidang Teknik Industri melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai”.

Dalam mengimplementasikan Misi tersebut, maka Sasaran yang dirumuskan pada Jurusan Teknik Industri adalah :

(1) Menghasilkan lulusan yang menguasai “ Basic Industrial Engineering ” yang kuat

(2) Menguasai pemrograman dan simulasi komputer secara baik

(3) Mampu berbahasa Inggris lisan dan tulisan dengan baik

(4) Menguasai pemahaman Technopreunership.

Oleh karena itu secara umum Tujuan pendidikan pada Jurusan Teknik Industri adalah :

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan akademik, manajerial, terampil, mandiri, berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi dalam era pasar global

b. Mengembangkan, menyebarluaskan dan memperdalam bidang teknik industri, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut maka berdasarkan kondisi yang ada sekarang, target yang akan dicapai dalam proses belajar mengajar di Jurusan Teknik Industri, yaitu meningkatkan jumlah dan kualitas calon mahasiswa dengan kualifikasi baik dan menghasilkan lulusan dengan kualitas baik.

Dari target diatas dan dengan kondisi yang ingin dicapai, maka Strategi yang dijalankan adalah sebagai berikut :

• Melakukan promosi yang terarah sehingga masyarakat luas dapat mengenal dan mamahami Jurusan Teknik Industri ISTN dengan baik .

• Memberikan bea siswa kepada mahasiswa yang berprestasi akademik baik.

• Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.

• Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap mahasiswa.

• Serta tindakan-tindakan lain yang sebaiknya dilakukan untuk mendukung proses pembelajaran di Jurusan Teknik Industri .

Untuk mengimplementasikan program diatas diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung, antara lain adalah dukungan biaya melalui beberapa alternatif, diantaranya yaitu dana hibah dari lembaga lain, melalui proses persaingan atau kompetisi antar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia (nasional) yang diselenggarakan oleh Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional maka Jurusan Teknik Industri pada tahun 2006 ini telah berhasil memperoleh program hibah perguruan tinggi yaitu Program Hibah Kompetisi A-1, dengan harapan dapat terealisasi, sehingga tujuan dan sasaran yang telah diuraikan dapat terwujud.

Rencana Pengembangan Jangka Panjang

Dalam rangka peningkatan kualitas belajar mengajar Jurusan Teknik Industri maka perlu dibuat perencanaan ke depan dalam bentuk rencana pengembangan jangka panjang yang mengacu pada Renstra Institut dalam program 2005-2010. Rencana pengembangan jangka panjang tersebut antara lain, Pelaksanaan Akreditasi yang ditargetkan sampai mencapai nilai A, Pengembangan sarana prasarana yang memadai, Menerapkan kurikulum yang berbasiskan KBK dengan sistim pembelajaran yang mengacu kepada sistim student centre learning dan menciptakan suasana akademik yang kondusif sehingga terjadi peningkatan jumlah mahasiswa, kelulusan yang tepat waktu dengan waktu tunggu untuk bekerja lebih cepat.

Interaksi dengan unit lain

Jurusan Teknik Industri merupakan salah satu jurusan yang ada di Fakultas Teknologi Industri ISTN. Oleh karena itu, Struktural Jurusan menangani masalah operasional akademik, sedangkan hal-hal lain seperti adaministrasi akademik, manajemen sumberdaya manusia, keuangan, rumah tangga, perpustakaan, kemahasiswaan, alumni dikelola secara terintegrasi oleh Fakultas dan Institut.

Penggunaan fasilitas laboratorium dapat dilakukan antar Jurusan maupun antar Fakultas yang pemakaiannya dimaksudkan untuk mengoptimalkan sumberdaya yang ada. Jurusan Teknik Industri dalam hal ini selain menggunakan laboratorium yang dimiliki sendiri, juga menggunakan laboratorium yang ada di Jurusan lain pada satu Fakultas maupun laboratorium yang ada di Fakultas lain.

Dalam pelaksanaan perkuliahan, terdapat beberapa mata kuliah yang pelaksanaannya diintegrasikan dengan jurusan lain, seperti pada kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian dan Bahasa Inggris. Demikian juga dalam penggunaan ruang kuliah, beberapa perkuliahan dilaksanakan bersama jurusan lain.

MENERAPKAN METODE KERJA 5 S/R UNTUK EFEKTIFITAS KERJA

PENGGUNAAN METODE 5 S/R UNTUK EFEKTIFITAS KERJA YANG LEBIH BAIK

Pernahkah Anda mengalami dimana ruang kerja anda Anda sulit menemukan barang yang cari?
Padahal barang tersebut adalah barang yang memang digunakan tiap hari. misalnya pulpen. lupa dimana anda meletakkan barang-brang yang jarang digunakan?
        Apakah ada barang yang rusak dan tergeletak dan tidak tahu kapan akan diperbaiki, atau ada barang yang bisa langsung dipakai tetapi tidak tahu kapan akan dipakainya, apakah besok, bulan depan, atau mungkin satu tahun lagi.
        Maka habis waktu hanya untuk mempertimbangkan mau diapakan barang-barang tersebut.
Bagaimana kita menata sebuah ruangan atau kantor agar terlihat bersih, enak dilihat dan mempermudah kita mencari barang atau alat yang akan kita gunakan dan agar barang atau alat tersebut selalu dalam kondisi terawat dan siap digunakan kapan saja?
Hal ini diperlukan pengaturan atau manajemen.
       Dengan manajemen 5S/R maka kita dapat menjjawab permasalahan tersebut, karena 5S/R merupakan teknik penanganan yang tepat untuk di rumah, di pabrik dan atau di tempat lain.
Metode 5S/R akan berpengaruh langsung terhadap produktivitas.


Apa Sajakah 5S/R itu?
5S adalah istilah dari Jepang untuk menggambarkan secara sistematik praktek housekeeping yang baik. 
         Penataan  Housekeeping dikenal sebagai awal dan merupakan pendekatan paling efektif dalam membangun suatu bangunan dalam beberapa usaha peningkatan produktivitas dan dapat diterapkan secara kombinasi dengan sistem manajemen lain.  
5S adalah singkatan dari 5 kata dalam bahasa jepang yang diawali oleh huruf S; Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menterjemahkan 5S sebagai 5R; Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik),  Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin).  5S adalah filosofi dan cara bagi suatu organisasi dalam mengatur dan mengelola ruang kerja dan alur kerja dengan tujuan efesiensi dengan cara mengurangi adanya buangan (waste) baik yang bersifat barang atau peralatan maupun waktu.

Seiri (Ringkas)
     Memilahkan antara yang diperlukan dan yang tidak diperlukan serta membuang yang tidak diperlukan: “Singkirkan Barang-barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja”.
Istilah dalam bahasa Inggris yang sering digunakan untuk S yang pertama ini adalah Sort. Jika dalam bahasa Indonesia, S pertama ini bisa kita padankan dengan Sortir atau Seleksi yaitu menyeleksi barang yang diperlukan dan yang tidak. Sehingga barang menjadi ringkas tidak bercampur-campur.

Seiton (Rapi)
       Menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga kita selalu menemukan barang yang diperlukan.
Setiap barang yang berada di tempat kerja mempunyai tempat yang pasti. dan khusus. Seringkali kita mencari alat yang kita perlukan karena alat tersebut disimpan tidak pada tempat yang seharusnya. Akibatnya banyak waktu yang terbuang untuk itu. Biasanya orang dapat menggunakan label atau marking untuk menandai dimana seharusnya suatu barang disimpan dan diambil jika diperlukan. Istilah Bahasa Inggrisnya barangkali yang tepat adalah Set in order, atau dalam bahasa Indonesia adalah Susun. Dengan melakukan ini maka tempat atau kantor menjadi lebih rapi.


Seiso (Resik)
        Menghilangkan sampah kotoran dan barang asing untuk memperoleh tempat kerja yang lebih bersih.  Pembersihan dengan cara inspeksi. Bersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja orang harus membersihkan tempat kerjanya setiap saat. Harus diusahakan tempat kerja kembali bersih ketika pekerjaan telah selesai dilaksanakan. Dengan demikian orang akan dapat mulai bekerja keesokan harinya tanpa perlu persiapan lagi. Barangkali istilah bahasa Inggris yang serupa bisa digunakan Shine (bersinar karena bersih), dan untuk bahasa Indonesia-nya adalah bersih atau suci.

Seiketsu (Rawat)
         Memelihara barang dengan teratur rapi dan bersih juga dalam aspek personal dan kaitannya dengan polusi.
          
          Semua orang memperoleh informasi yang dibutuhkannya di tempat kerja, tepat waktu Jadi 3 S/R yang pertama menjadi standar kerja yang harus diterapkan. Jadi Seiketsu/Rawat meminta kita untuk menjaga proses yang sudah dilakukan. Jika sebelumnya sudah bersih, maka Seiketsu meminta kita untuk tetap bersih.
           Begitu juga dengan S yang lain, selalu menyusun barang pada tempatnya serta selalu memilah mana yang tidak diperlukan untuk disisihkan. Istilah bahasa Inggris yang sesuai adalah Standard, dan bahasa Indonesianya adalah Standarisasi.


Shitsuke (Rajin)
         Melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan konsep-konsep ini harus diajarkan kepada orang lain dan bersama-sama menjalankannya Jadi prinsip Shitsuke adalah mendisiplinkan diri dan orang lain terhadap apa yang sudah ditentukan dan diperoleh lewat 3S pertama.
          Akan menjadi sesuatu yang mubazir jika konsep yang bagus ini hanya dilakukan oleh 1 orang saja. Keterlibatan setiap orang dalam organisasi menjalankan 4 S baru akan berdampak sistemik. Hanya dengan begitu konsep ini dapat terus langgeng dalam organisasi. Istilah bahasa Inggris untuk ini adalah Sustain,  atau dalam bahasa Indonesia menjadi Sinambung.

Demikian Metode 5 S/R yang perlu kita jalankan dan terpakan dalam lingkungan kerja kita untuk mengatasi ketidakefisienan kerja. Dengan 5 S/R sesuatunya lebih ramping dan lebih tertata, sehinga kerje kita lebih efektif baik pikiran, tenaga maupun waktu yang ada. Selamat menerapkan, semoga sukses.





http://inspirasimaju.blogspot.co.id/2013/03/menciptakan-budaya-kerja-profesional.html



MATERIAL TEKNIK

Klasifikasi Material Teknik:
Secara garis besar material teknik dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Material logam
2. Material non logam

Berdasarkan pada komposisi kimia, logam dan paduannya dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1. Logam besi / ferrous
2. Logam non besi / non ferrous

Logam-logam besi merupakan logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur utamanya.
        
       Logam-logam non besi merupakan meterial yang mengandung sedikit atau sama sekali tanpa besi. Dalam dunia teknik mesin, logam (terutama logam besi / baja) merupakan material yang paling banyak dipakai, tetapi material-material lain juga tidak dapat diabaikan. Material non logam sering digunakan karena meterial tersebut mempunyai sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh material logam.

Material non logam dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu:
1. Keramik
2. Plastik (polimer)
3. Komposit
        Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam. material jenis keramik semakin banyak digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat potong, batu tahan api, kaca, dan lain-lain, bahkan teknologi roket dan penerbangan luar angkasa sangat memerlukan keramik.

        Plastik (polimer) adalah material hasil rekayasa manusia, merupakan rantai molekul yang sangat panjang dan banyak molekul MER yang saling mengikat. Pemakaian plastik juga sangat luas, mulai peralatan rumah tangga, interior mobil, kabinet radio/televisi, sampai konstruksi mesin.

        Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material asalnya. Komposit selain dibuat dari hasil rekayasa manusia, juga dapat terjadi secara alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose yang berada dalam matriks lignin. Komposit saat ini banyak dipakai dalam konstruksi pesawat terbang, karena mempunyai sifat ringan, kuat dan non magnetik.

     Sifat mekanik adalah sifat yang menyatakan kemampuan suatu material / komponen untuk menerima beban, gaya dan energi tanpa menimbulkan kerusakan pada material/komponen tersebut.
Beberapa sifat mekanik yang penting antara lain:
1. Kekuatan (strength)
       Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja, kekuatan dibagi dalam beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
2. Kekakuan (stiffness)
     Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya deformasi atau difleksi.
3. Kekenyalan (elasticity)
     Didefinisikan sebagai kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau dengan kata lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami deformasi (perubahan bentuk).
4. Plastisitas (plasticity)
     Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan bentuk secara permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang getas (brittle).
5. Keuletan (ductility)
      Adalah sutu sifat material yang digambarkan seprti kabel dengan aplikasi kekuatan tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dll.
6. Ketangguhan (toughness)
      Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan.
7. Kegetasan (brittleness)
       Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit pergeseran permanent. Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi keregangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
8. Kelelahan (fatigue)
      Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban bolak-balik (dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan elastiknya.
9. Melar (creep)
     Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila pembebanan yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi.
10. Kekerasan (hardness)
       Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap penggoresan atau pengikisan.
Load
     Didefinisikan sebagai kekuatan eksternal yang mendukung bagian dari sutau mesin. Beban ini terdiri dari 3 tipe, yaitu:
  1.Beban tetap (steady load), dikatakan beban tetap apabila beban dalam keadaan diam dimana benda tersebut tidak dapat erubah arah.
  2.Beban gerak (variying load), apabila beban dapat dipindahkan secara kontiyu.
  3.Beban kejut (shock load), apabila bebam digunakan dan dipindahkan secara tiba-tiba.
Tegangan

         Saat gaya atau beban dari system eksternal terjadi pada benda kerja, gaya internal aka muncul dari dalam benda kerja baik searah ataupun berlawanan arah sebagai reaksi atas gaya eksternal tersebut. Stress adalah besarnya gaya internal yangtimbul per satuan luas area pada benda kerja.
1.Regangan
    Adalah gaya yang diberikan pada suatu benda dengan memberikan tegangan tarik sehingga benda tersebut juga mengalami perubahan bentuk.
2.Tensile Stress / Tegangan Tarik
    Adalah suatu sifat bahan hubungan tegangan-regangan pada tarikan memberikan nilai yang cukup berubah tergantung pada laju tegangan temperature dll. Umumpnya kekuatan tarik lebih rendah daripada umpannya seperti baja, duralumin dll.
Compressive Stress / Tegangan Tekan
Compressive in terjadi bila suatu benda kerj ayang menjadi sasaran aksial yang sama ata berlawanan, dimana tekanan ini disebabakan pada setiap sisi dari benda kerja dan inilah yang disebut dengan compressive stress. Pertimbangan lain akan menunjukkan bahwa dengan adanya tegangan beban, akan ada penurunan penjang benda kerja dimana perbandingan pengurangan panjang dengan panjang asli suatu benda kerja dikenal sebagai tegangan regangan.

            Shear Stress / Tegangan Geser
Ketika benda kerja menjadi sasaran dua kekuatan yang sama atau berlawanan, bergerak secara tangensial dengan sisi yang berlawanan, dimana ini disebabkan pada setiap sisi dari benda kerja dan inilah yang disebut shear stress. Dan yang berhubungan dengan regangan dikenal shear strain, yang diukur dengan sudut deformasi yang berdekatan dengan shear stress

     
        Hukum Hook menyatakan bahwa ketika benda kerja pada sutu bahan yang elastis maka tegangan akan seimbang dengan regangan. Dimana E adalah konstanta maka dapat dikatakan modulus young, dan satuan yang digunakan adalah kg/cm3 atau N/mm2.

Bearing Stress / Tegangan Dukung
          Pembatasan compressive stress pada area antara 2 bagian dikenal sebagai bearing stress. Bearing stress ini dapat digunakan dalam mendesign penyambungan paku. Distribusi dari bearing stress ini tidak selalu sama tetapi bergantung pada bentuk permukaan benda kerja dan sifat-sifat fisik dari dua material tersebur. Sedangkan distribusi tekanan akan sama. Bila pendistribusian stress sulit untuk ditentikan oleh karena itu bearing stress biasanya dikalkuasikan dengan membagi beban pada beberap area.

Bending Stress / Tegangan Tekuk
        Dalam kegiatan perteknikan, bagian-bagian atau anggota structural mungkin menjadi sasaran pada beban static atau dinamis yang disebut sebagai bending stress. Sedikit pertimbangan akan menujukkan karena adanya moment bending, kabel pada bagian atas benda kerja akan diperpendek karena akompresi terebut.

https://teknikmesin10.wordpress.com/2011/06/25/pengertian-material-teknik/

Arti Lambang HMTI-ISTN JAKARTA


ARTI LAMBANG HMTI-ISTN JAKARTA

    Ø Roda gigi yg melingkar
Menggambarkan ISTN terdiri dari beberapa Himpunan Jurusan

    Ø Warna biru Muda Pada Roda Gigi
Menggambarkan warna cirri khas Jurusan Teknik Industri  

    Ø Peta Proses Pada Roda Gigi
Menggambarkan Mahasiswa Teknik Industri ( ISTN ) adalah Input dalam suatu proses Pendidikan yang Menghasilkan Output , sehingga memiliki daya serap tinggi , nilai jual , serta kreatifitas pada bidangnya.

     Ø Warna Oranye Pada Peta Proses
Menggambarkan Kedinamisan Mahasiswa Teknik Industri ( ISTN )

     Ø Cerobong yang Berada di dalam roda gigi
Menggambarkan ciri khas Industri.

     Ø Dua garis yang membentang pada cerobong
Menggambarkan dua ikatan yang menjembatani Mahasiswa Teknik Industri ( ISTN ) sesuai bidangnya.

      Ø Warna Merah Pada Dua Garis
Menggambarkan Konsistensi dalam menjembatani dunia Industri

Pengertian Manufaktur

PENGERTIAN MANUFAKTUR

PENGERTIAN MANUFAKTUR 
Manufaktur merupakan proses mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Manufaktur berasal dari dua kata berbahasa Latin, yaitu manus (tangan) dan factus (membuat). Kombinasi kedua kata tersebut mempunyai arti “dibuat dengan tangan”. Manufaktur tersebut kini berkembang sehingga tidak harus bermakna proses yang dibuat dengan tangan atau tradisional. Perkembangan manufaktur sekarang telah menggunakan kontrol komputer dan sistem otomasi. Oleh karena itu, proses manufaktur sekarang dapat dikenal dengan istilah manufaktur modern.
Manufaktur dapat didefinisikan secara teknologi dan ekonomi. Secara teknologi, manufaktur merupakan proses mengubah bentuk, sifat dan penampilan bahan baku (starting materials) menjadi produk melalui proses fisik maupun proses kimia. Di samping itu, secara teknologi proses manufaktur juga diikuti dengan proses perakitan. Secara ekonomi, manufaktur merupakan proses meningkatkan nilai tambah.
Gambar 1.    Dua Definisi Proses Manufaktur: (a) Secara Teknologi, dan (b) Secara Ekonomi.

Industri Manufaktur
Industri manufaktur terdiri dari industri primer, industri sekunder, dan industri tersier. Industri primer mengeksploitasi sumber daya alam, seperti pertanian dan pertambangan. Industri sekunder mengolah hasil industri primer sehingga dapat digunakan oleh konsumen. Industri tersier bergerak di bidang jasa (service).
Tabel 1. Macam-macam Industri

Klasifikasi Proses Manufaktur
Berikut klasifikasi proses manufaktur:

Mengapa Teknik Industri?

Mengapa Teknik Industri?

Apa Itu Teknik Industri ?
Teknik Industri merupakan suatu disiplin ilmu gabungan dari ilmu keteknikan dan ilmu manajemen yang mempelajari tentang perancangan, penginstalan, dan perbaikan serta pengembangan suatu sistem yang integral yang terdiri dari manusia, material, peralatan, energi, dan informasi agar tercapai prosedur operasi/kerja sistem yang efektif dan efisien. Jadi dapat dikatakan pula Teknik Industri merupakan ilmu yang menjembatani antara ilmu keteknikan dan ilmu sosial.

Teknik Industri merupakan gabungan dari ilmu matematika, fisika, pengetahuan teknik dan aktivitas bisnis seperti system pemasaran, keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain, yang fundamental dengan prinsip-prinsip dan metode-metode dari desain dan analisis keteknikan.
Apa yang Dipelajari di Teknik Industri ?
Meskipun merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu, tetapi Teknik Industri tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu proses perancangan (design). Obyek yang dirancang dalam Teknik Industri adalah sebuah sistem, bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang, atau yang lain. Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu :

1. Sistem Manufaktur. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral (manusia, mesin, material, energi, dan informasi) melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
2. Bidang keahlian Manajemen Industri. Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik.
3. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral (tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah.
Prospek Lulusan Teknik Industri
1. Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu
2. Bidang teknologi informasi
3. Bidang pemasaran/manajemen bisnis
4. Bidang industri manufaktur
5. Bidang konsultasi manajemen
6. Bidang manajemen sumber daya manusia
7. Bidang pendidikan (dosen/peneliti